RSS Feed

HIV/AIDS Kenali Gejalanya dan Cegah Penyebarannya

Posted by Mabring

HIV/AIDS hingga kini masih menjadi penyakit
yang sangat menakutkan. Bukan tanpa alasan,
hal ini disebabkan oleh belum ditemukannya
obat dan vaksin yang mampu menyembuhkan
atau mencegah virus ini. Yang lebih menakutkan
lagi, berbagai faktor resiko dapat meningkatkan
kesempatan pada siapapun terinfeksi virus yang
disebut human immunodeficiency virus (HIV).
Orang yang terinfeksi HIV belum tentu menderita
AIDS, tergantung tingkat imunitas orang tersebut.

Pertama kali HIV dilaporkan sekitar tahun 1981. ketika Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles. Penyakit tersebut kemudian dirumuskan sebagai penyakit Gay Related Immune Deficiency (GRID), yakni penurunan kekebalan tubuh yang dihubungkan dengan kaum gay/homoseksual.

Kemudian pada tahun 1982, CD–USA (Centers for
Disease Control) Amerika Serikat untuk pertama kali membuat definisi AIDS.
Sejak saat itulah survailans AIDS dimulai. Dan juga ditemukan penyebab kelainan ini adalah LAV (Lymphadenophaty Associaterd Virus ) oleh Luc Montagnier dari pasteur Institut, Paris. Pada tahun 1984 Gallo dan kawan–kawan dari National Institute of Health, Bethesda, Amerika Serikat menemukan HTLV III ( Human T Lymphotropic Virus type III) sebagai sebab kelainan ini. Pada tahun 1985 ditemukan Antigen untuk melakukan tes ELISA, suatu tes  untuk mengetahui terinfeksi virus itu atau tidaknya seseorang. Pada tahun 1986, International Commintte on Taxonomi of Viruses, memutuskan nama penyebab penyakit AIDS adalah HIV sebagai pengganti nama LAV dan HTLV III.

Di Indonesia, AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1987 ketika seorang wisatawan asal Belanda yang berusia 44 tahun meninggal di Rumah Sakit Sanglah Bali. Kemudian menyusul ditemukan 6 kasus hingga akhir tahun 1987 yang didiagnosa HIV positif, dan dua diantaranya mengidap AIDS. Hingga bulan Maret 2013, tercatat sebanyak 103.759 orang yang terinfeksi HIV, dan 43.347 orang mengidap AIDS.

Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak menunjukan gejala yang signifikan. Namun lama kelamaan tubuh akan kehilangan imun tubuhnya karena semakin berkembangnya virus HIV di dalam tubuh maka akan membuat jamur, bakteri, parasite, dan virus lain akan dengan mudah merusak sistem kekebalan tubuh penderita HIV/AIDS. Beberapa gejala yang terasa antara lain adanya gangguan saluran pernafasan, gangguan saluran pencernaan seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, turunnya berat badan secara drastis, mengalami wasting syndrome atau kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energi di dalam tubuh, serta gangguan Sistem Saraf, dan gangguan pada System Integument (Jaringan kulit). Penderita juga biasanya mengalami gangguan pada Saluran kemih dan reproduksi terutama pada wanita.

HIV/AIDS dapat menular antara lain melalui hubungan seksual dengan orang yang juga terjangkit virus HIV, penggunaan jarum suntik bekas orang yang terjangkit virus HIV, menerima transfusi darah yang sudah terinfeksi HIV, serta ibu hamil yang dapat menularkannya kepada janin yang dikandungnya. Lantas bagaimana cara mencegah penyakit yang sempat dihubungkan dengan monyet ini? cara yang paling aman untuk menghindari dan mencegah agar tidak terinfeksi HIV/AIDS adalah dengan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tetap (tidak berganti-ganti pasangan), menghindari seks sebelum nikah, hindari transfusi darah yang tidak jelas sumbernya, gunakan alat-alat medis dan non medis yang terjamin steril, dan jangan gunakan narkoba (menghindari penggunaan jarum suntik secara bergantian).

0 komentar:

Posting Komentar