RSS Feed

Batik & Keris

Posted by Mabring

 "Tingginya kebudayaan tentu jadi cermin kebesaran sebuah negara", siapapun tentu setuju dengan kalimat tersebut. Kebudayaan yang berdasar pada kata bahasa Sansekerta yaitu duddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari duddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. maka jelas tingginya kebudayaan suatu negara dapat menentukan kualitas manusia pada suatu negara.


Mengenal Penggalan
Kebudayaan Tinggi Nusantara

Namun tingginya kebudayaan suatu bangsa tentu akan sia-sia apabila masyarakat di dalamnya minim apresiasi apalagi tidak memilki rasa mencintai. Hal inilah yang jadi cerminan negara kita Indonesia, yang mana generasi mudanya justru cenderung lebih gemar dengan budaya yang datang dari luar. Tengok saja pada derasnya pengaruh musik barat bahkan dari Asia seperti Korea. Padahal jika dicermati hasil kebudayaan asli Indonesia justru bernilai tinggi dan banyak mendapat pengakuan internasional. Sebut saja sebagian kecil contoh seperti Batik, Tari Saman, Angklung, Wayang Kulit, hingga Keris yang diakui UNESCO (Badan PBB urusan pendidikan dan kebudayaan) sebagai salah  satu warisan kebudayaan dunia yang harus dilestarikan.
Batik, Kain Corak Nusantara 
yang Mendunia

Diantara hasil kebudayaan Indonesia yang banyak diapresiasi masyarakat dunia tersebut, Batik tentu boleh dikedepankan. Besarnya nilai yang terkandung pada karya batik dapat dilihat tak hanya pada bentuk dan rupanya saja, dari adanya usaha pihak luar yang ingin mengakui batik sebagai budaya asli mereka juga dapat menggambarkannya, kasus Malaysia tentu jadi bukti. Selain itu berbagai tokoh penting dunia juga banyak yang kepincut menggunakan kain asli Indonesia ini, sebut saja dari Nelson Mandela dari Afrika Selatan hingga Fidel Castro, penguasa kharismatik asal Kuba.

Secara umum batik memang diartikan sebagai lukisan di atas kain. Kata batik diambil dari kata “ambatik”, yaitu kata “amba” (bahasa jawa) yang berarti menulis dan “tik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau membuat titik. Jadi, batik adalah menulis atau melukis titik. Akan tetapi pengertian tersebut memiliki makna yang dalam secara filosofis. Dalam pembuatannya (khususnya pada batik tulis) yang melambangkan kesabaran pengrajinnya. Setiap hiasan dibuat dengan teliti dan melalui proses yang panjang. Kesempurnaan motif tersebut menyiratkan ketenangan pembuatnya. Hal inilah yang jadi salah satu alasan tingginya harga batik, terutama batik jenis tulis

Selain itu, batik juga memiliki segi filosofis yang tergambar melalui coraknya, corak batik tertentu dipercaya memiliki kekuatan gaib dan hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu. Misalnya, motif
parang yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan, hanya boleh dikenakan oleh penguasa dan ksatria. Batik jenis ini harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran yang tinggi. Kesalahan dalam proses pembatikan dipercaya akan menghilangkan kekuatan gaib batik tersebut.

Budaya Membatik
dan Sebagai Warisan Turun temurun
Sebagai seni kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi milik Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, telah lama pula membatik menjadi tradisi keterampilan yang harus dimiliki perempuan Jawa. Di  masa lampau perempuan Jawa memanfaatkan keterampilan membatik mereka sebagai mata  pencaharian. Hal tersebut membuat membatik jadi pekerjaan eksklusif, hingga ditemukannya teknik “ Batik Cap”, yang memungkinkan lakilaki membatik.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Jadi tidak mengherankan jika batik juga menjadi benda yang diwariskan turun temurun dan tak mengherankan pula batik warisan yang berusia lanjut dengan motif yang kuno unik dan eksklusif menjadi melambung nilai harganya.

Keris Senjata
Unik Kebanggan Indonesia



Selain batik keris juga patut menjadi budaya yang membuat bangga bangsa Indonesia. Keris tergolong sebagai senjata tikam golongan belati atau digger (berujung runcing dan tajam di kedua sisi) yang banyak dikenal di kawasan Indonesia bagian Barat hingga Tengah. Keris memiliki bentuk yang unik dan khas karena bentuknya yang tidak simetris di bagian pangkal yang melebar. Sering bentuk keris berkelok-kelok, dan banyak keris yang memiliki pamor (demascene), yaitu serat lapisan logam cerah pada helai bilah.

Meski merupakan senjata tikam khas Indonesia pengaruh penggunaan keris dapat dilihat di beberapa daerah dalam kawasan kekuasaan Majapahit di masa lampau, seperti Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, sebagian Sulawesi, Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan Filipina Selatan (Mindanao). Kebesaran nilai budaya keris Indonesia juga diakui dunia, dengan terdaftarnya keris sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia oleh UNESCO kesempurnaan seorang manusia (khususnya laki-laki). Kelimanya yaitu Wismo (rumah atupun kemapanan), Wanito (istri), Kukilo (berarti burung, yang secara filosofis lelaki harus bisa menghadirkan suasana yang merdu dan harmonis dalam keluarga), Turonggo (berarti kuda atau dapat diartikan sebagai kepemilikan kendaraan juga jalan hidup) dan terakhir adalah Curigo (diartikan sebagai keris). Curigo atau keris, yang berujung tajam, secara filosofis memiliki perlambang ketajaman pikiran dan juga wawasan luas.

Penggunaan keris memang kental dengan budaya jawa, dan keris menjadi salah satu dari lima syarat

Keris Berkualitas,
Bentuk Fisik Keris dan Sifatnya



Bentuk yang elok memang dapat menjadi ciri sebuah keris berkualitas, dan perlu peranan seorang ahli pembuat keris yang mumpuni, yang sering disebut Empu. Sebuah keris yang bagus, klasik, hanya
bisa dibuat oleh seorang Empu Keris, yang memang ahli dan berpengalaman dalam bidang pembuatan keris. Pemilihan material tempa bermutu juga menjadi syarat dalam pembuatan keris yang bagus. Tidak hanya besi, nikel atau baja bermutu saja yang digunakan dalam pembuatan keris, kadang batu meteor yang mengandung titanium juga digunakan untuk menciptakan pamor yang indah yang tampak pada bilah keris.

Memiliki bentuk yang beragam dan indah, sebuah keris juga memiliki makna mendalam pada bentuk yang dimiliki. Secara umum keris memiliki dua macam bentuk fisik, yakni yang berbentuk lurus dan berkelok atau luk. Keris lurus memiliki perlambang kepercayaan diri dan mental yang kuat, Keris Luk 3 melambangkan keberhasilan citacita, Keris Luk 5 melambangkan : dicintai oleh banyak orang, Keris Luk 7 melambangkan kewibawaan, Keris Luk 9 melambangkan kewibawaan, kharisma dan kepemimpinan, Keris Luk 11 melambangkan kemampuan untuk mencapai pangkat tinggi, Keris Luk 13 melambangkan : kehidupan stabil dan tenang.


Demikianlah sedikit informasi yang coba dihadirkan redaksi Intimate mengenai secuil hasil kebudayaan bangsa kita yang bernilai tinggi. Karena tidak hanya memiliki perwajahan yang elok Batik dan juga Keris tersebut memiliki makna mendalam yang sangat relevan untuk kita renungi. Namun di atas kesemuanya semoga bahasan ini dapat memacu minat kita untuk lebih menghargai, mencintai serta melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Jika masyarakat internasional saja memberi apresiasi yang tinggi mengapa kita tidak. Ayo kita sama-sama memajukan budaya bangsa...! 
(Teks: Bayu Kusuma Yuda/
Foto: Istimewa)

0 komentar:

Posting Komentar