KOMPAS.com - Ada banyak tipe karakter orang di kantor,
ada yang baik atau terang-terangan membenci. Yang lebih buruk kalau Anda
punya teman yang ibarat serigala berbulu domba, di depan Anda
bermanis-manis tapi di belakang justru menikam. Teman seperti ini
dikenal sebagai frenemies.
"Anda semua pasti tahu kalau frenemies
di kantor akan membuat diri mereka terlihat sangat baik di depan Anda
namun memicu kompetisi tak sehat di belakang Anda. Teman yang seperti
ini adalah teman paling berbahaya yang mungkin Anda miliki. Sangat
menyakitkan pasti punya pertemanan seperti ini," ungkap Ellen Lubin
Sherman, penulis buku The Essentials of Fabulous (Because Whatever Doesn't Work Here Anymore).
"Teman-teman"
seperti ini biasanya sangat lihai untuk menyembunyikan kebusukannya.
Namun Ellen mengungkapkan ada beberapa tanda yang peringatan yang
menunjukkan bahwa teman Anda juga adalah musuh Anda.
1. Tak suka lihat Anda berhasil
Jika
tiba-tiba Anda mendapatkan telepon yang mengatakan Anda berhasil
mendapatkan proyek pekerjaan baru, secara otomatis Anda akan bercerita
pada teman. Teman yang baik akan bergembira bersama Anda, namun seorang
musuh dalam selimut biasanya langsung tiba-tiba mengubah topik
pembicaraan saat Anda mengungkapkan keberhasilan.
2. Selalu mencari cara untuk menghambat
"Anda masih terus melanjutkan pembicaraan tentang proyek Anda, dan si frenemies
biasanya langsung mencari cara lain untuk menghindari Anda. Misalnya
dengan pura-pura terima telepon dari temannya dan tidak pernah
melanjutkan pembicaraan dengan Anda, " jelasnya.
3. Selalu merendahkan
Karena
ia tak ingin Anda selalu selangkah di depannya dalam berbagai hal, maka
ia berusaha untuk menjatuhkan dan merendahkan Anda. Misalnya, saat Anda
mencoba gaya rambut baru, si frenemies akan berkata "Kamu potong rambut?" Dan kemudian ia tak pernah berkomentar lagi.
4. Mengabaikan kebutuhan Anda
Seorang
teman baik seharusnya tahu apa kebutuhan utama dan juga mengenali diri
Anda dengan baik. Misalnya dari sisi makanan. "Suatu saat Anda diundang
ke rumahnya untuk makan malam. Dan dia tahu kalau Anda adalah seorang
vegetarian. Tetapi sekalipun tahu, ia justru tak menyajikan sayuran
apapun dalam menunya. Sebaliknya saat makan malam, ia justru memberitahu
Anda kalau dia punya teman baik yang menjadi vegetarian dan kini
kulitnya sudah berubah warna menjadi abu-abu.
5. Selalu mengritik
Tak
salah memang kalau seorang teman mengritik kesalahan Anda. Namun jika
dia selalu mengritik segala hal termasuk hal kecil yang terdengar tak
perlu dikritik dan direndahkan, maka ini buktinya dia sirik pada Anda.
Ketika berulang tahun, Anda mengatakan padanya bahwa Anda mulai merasa tua. Mendengar ini, seorang frenemies akan memandang Anda penuh simpati sambil berkata "Kau tahu? Kau memang sudah terlihat tua."
6.Tidak sensitif
Saat
Anda sedang sibuk bukannya malah membantu Anda menyelesaikan pekerjaan,
ia justru malah mengganggu. Atau parahnya, ia justru mengulang-ulang
omongan yang sama tentang kisah sukses orang lain yang tak ada
hubungannya dengan Anda. Mungkin pelajaran baiknya, Anda bisa mencontoh
kiat sukses mereka, tapi sayangnya ini bukan waktu yang tepat!
7. Suka berbohong
Saat
Anda sedang membutuhkan pekerjaan, Anda pun memintanya membantu
mencarikan pekerjaan. Nah suatu saat, ia meninggalkan pesan di mailbox ponsel Anda yang isinya Anda harus menghubunginya dengan cepat karena ia punya kabar baik tentang pekerjaan.
Tetapi
Anda mencoba untuk menghubunginya, lagi, lagi, lagi dan lagi, tapi tak
pernah dijawabnya. Dua minggu kemudian, ia menghubungi Anda dan sama
sekali tak membahas masalah tersebut dan bahkan pura-pura lupa.
8.Melipatgandakan keraguan
Seorang
sahabat baik seharusnya bisa membantu menghilangkan keraguan dan
memberi solusi. Misalnya, saat Anda memiliki masalah dengan pasangan
yang harus pindah kerja keluar kota. Alih-alih menyemangati untuk
meningkatkan kepercayaan, ia justru malah melipatgandakan keraguan Anda.
Mungkin saja ia malah justru merespon,"Aku punya teman yang punya
hubungan jarak jauh dengan pacarnya, dan ternyata dalam waktu setahun,
pacarnya malah selingkuh."
Sumber :Forbes
0 komentar:
Posting Komentar